Sejak Tahun 1960 – 1965 masyarakat hidup bercocok tanam dengan membuka lahan dan menempati wilayah yang mulanya hutan rimba yang dikenal dengan wilayah Sigega yang merupakan bagian dari Wilayah Desa Sigenti yang terletak di sebelah barat dari Desa Sigenti. Pembukaan lahan pertanian di wilayah ini diawali oleh beberapa keluarga yakni, Koki Lasadji, Petrus Rasele, Wunju, Marhaba, Lamangadu, Lasamua Adili, Lamatudju, Masrulah, Labanda, Nebuntu, Nggodo dan Lamadi.
Selang waktu Desa Sigenti memekarkan Dusun Malanggo menjadi Desa Malanggo, untuk memenuhi jumlah penduduk dan luas Desa Malanggo, maka Desa Sigenti menyerahkan wilayah Sigega masuk ke Wilayah Desa Malanggo dan status Sigega pada saat itu menjadi salah satu Dusun dari Desa Malanggo.
Masyarakat Dusun Sigega pada tahun 1966-1975 sudah giat dengan melaksanakan kewajiban agamanya.Dimana penduduk Dusun sigega beragama Kristen dan Islam. Pada Tahun ini juga sudah melaksanakan aturan pemerintah, serta pendidikan hadir di Dusun Sigega melalui Ny. Arikalang Pangeti yang kondisi bangunan pendidikan masih bersifat darurat dengan P2BMB (Program Panggil Belajar Membangun Bersama) dari PGIW (Persekutuan Gereja-gereja Wilayah Sulutteng) atas permohonan dari kelompok Kristiani masyarakat Dusun Sigega. Maka dengan program tersebut didatangkannya tim terpadu yang terdiri dari tenaga pendidik, tenaga kesehatan, tenaga pertukangan, tenaga pertanian perkebunan dan tenaga penginjil yang dikoordinir oleh Bpk.Y.E. Pangeti. Program tersebut berjalan baik sehingga ada kemajuan pertumbuhan di segala bidang.
Pada selang waktu tahun 1976-1983 terbentuk jalan dari jalan setapak menjadi jalan tanah sampai jalan yang sudah dikeraskan sehingga memperlancar pelayanan kewilayah Dusun Sigega.Pada Tahun 1984 -1983 Kegiatan P2BMB Tahap 2 berjalan baik.Penataan tempat pemukiman melalui transmigrasi dari daerah Sulawesi Utara dan Pembukaan Perkebunan Rakyat.
Pada Tahun 1995 – 2004 perkembangan diberbagai bidang di Dusun Sigega semakin meningkat, pertumbuhan ekonomi semakin nyata.Kurun waktu 3 tahun mulai dari tahun 2005 – 2007 merupakan titik awal perjuangan masyarakat Dusun Sigega ingin memekarkan dari Desa Malanggo menjadi Desa Sigega. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa Malanggo pada tanggal 18 April 2006 telah terbentuk Panitia Pelaksana Pemekaran Desa (P3D) dengan susunan P3D adalah Ardin Langgai sebagai Ketua, J. Arikalang sebagai Sekretaris, dan I Nyoman Rubeg sebagai Bendahara serta David Livingstoni sebagai Seksi Administrasi (Kesekretariatan) dan Ismail Zainab sebagai Seksi dana dan Humas.
P3D melaksanakan tugasnya dengan maksimal, seiring berjalannya waktu sesuai dengan proposal permohonan Pemekaran Desa sudah diajukan ke DPRD dan Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong. Melalui Pansus dan Tata Pemerintahan Daerah Kabupaten melaksanakan Peninjauan Langsung ke daerah Sigega tersebut, sehingga pada tanggal 16 Oktober 2006 dibentuk Desa Definitif oleh DPRD dengan nama DESA SIGEGA BERSEHATI.
Desa Sigega Bersehati di ambil dari dua kata dalam bahasa daerah dan nasional yaitu Sigega dan Bersehati. Kata Sigega diambil bahasa daerah yaitu Bahasa Tajio dengan sub bahasa Tajio Sipayo, merupakan bahasa daerah yang digunakan oleh penduduk setempat yang berasal dari suku kata Si dan Gega. Suku kata Si menunjukan makna kata sasaran atau tempat, dan Gega diambil dari kata Megega artinya merah.Kata megega tersebut disebabkan oleh peristiwa bahwa setiap orang yang istirahat disebuah pohon besar dalam wilayah ini pada saat masih hutan rimba selalu digigit oleh Tungau (Kutu Merah), sehingga anggota badan yang digigit oleh tungau tersebut kelihatan merah (megega). Kata bersehati merupakan kata tambahan nama desa pada saat proses pemekaran desa yang sebelumnya dikenal dengan Dusun Sigega. Kata Bersehati berarti Satu hati diambil karena didasari dari latar belakang penduduk Sigega yang majemuk suku bangsanya yaitu terdiri dari 18 suku bangsa, maka untuk menyatukan hal itu dan telah menjadi satu kesepakatan dengan nama tambahan tersebut sehingga Desa yang terbentuk dinamakan Desa Sigega Bersehati dan telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Parigi Moutong Nomor 11 Tahun 2006, pada tanggal 2 Februari 2007 Desa Sigega Bersehati menjadi Desa definitif di kecamatan tinombo selatan,Kabupaten Parigi Moutong.
Pada tanggal 12 Pebruari 2007 di Desa Tombi Kecamatan Ampibabo dilantiknya pejabat sementara desa-desa pemekaran di Kabupaten Parigi Moutong, salah satunya adalah Desa Sigega Bersehati dengan Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desanya adalah J. Arilakalang, Sekretaris Desa David Livingstoni dan Bendahara Desa I Nyoman Rubeg dengan tugas utama mengantar Desa Sigega Bersehati pada Pemilihan Kepala Desa yang definitif periode 2008-2013.PJs dan BPD bekerjasama melaksanakan tugas dan membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) terpilih Ketua P2KD adalah JR. Papia. Sehingga pada Bulan Nopember 2007 dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa Sigega Bersehati dan terpilih Bapak.ABDUL RAZAK sebagai Kepala Desa Definitif periode 2008-2013 dan dilantik pada tanggal 19 Januari 2008.
Seiring berjalanya waktu dalam tugas pemerintahan, dan dengan berahirnya masa jabatan Bpk ABDUL RAZAK sebagai Kepala Desa Sigega Bersehati, maka Desa Sigega Bersehati mealui P2KD melaksanakan Pemilihan Kepala Desa pada tanggal 5 Desember 2013 pada pemilihan kepala Desa ini terpilihlah Bapak MUHAMAD K AL MAHDALI sebagai Kepala Desa Periode 2014 – 2020 .Dan Bpk MUHAMAD K AL MAHDALI dilantik pada tanggal 21 Januari 2014 di kecamatan palasa beliau menjabat kepala desa dan memimpin Desa Sigega Bersehati sampai 2021. Pada tanggal 29 bulan maret tahun 2021 dilaksanakan pemilihan kepala desa sigega bersehati periode 2021-2026 terpilihlah kepala desa bernama PARDI HUSEN yamg dilantik oleh bapak bupati pada tanggal 15 april 2021 di Lolaro kecamatan Tinombo.
Dengan melihat Tahun berdirinya Desa Sigenti Selatan ini sejak Tahun 2007-2023 Desa Sigenti telah berumur 16 Tahun
dodirubaman
10 Maret 2023 11:01:10
mantap jaya selalu untuk teman desa di situ,aminnnn...